Pasar kripto mencerminkan penurunan saham di tengah kekhawatiran resesi.
Cryptocurrencies

Pasar cryptocurrency telah mengalami penurunan tajam, dengan total kapitalisasi pasarnya turun hampir 8%, mencerminkan kerugian sehari terbesar yang terlihat di S&P 500 dan Nasdaq sejak pandemi COVID-19.
Penurunan ini terjadi karena ketakutan akan resesi di AS semakin intensif, didorong oleh ketidakpastian ekonomi dan tarif dari Presiden Trump.
Likuidasi dalam ruang crypto telah melonjak, melebihi $500 juta dalam 24 jam terakhir.
Bitcoin (CRYPTO:BTC), yang sebentar menunjukkan stabilitas, jatuh lebih dari 5% selama periode ini, sementara cryptocurrency lainnya juga menghadapi kerugian signifikan.
Indeks Ketakutan dan Keserakahan Crypto kembali ke “Ketakutan Ekstrem,” menandakan kecemasan meningkat di kalangan investor.
Pasar tradisional juga berada di bawah tekanan.
Dow Jones turun 1.600 poin, dan baik Nasdaq maupun S&P 500 mencatat penurunan bersejarah.
Analis mengaitkan kerugian ini dengan kekhawatiran atas kebijakan ekonomi Trump, yang mencakup tarif agresif yang telah mengganggu perdagangan global.
Di tengah gejolak ini, aset crypto terus menunjukkan korelasi yang kuat dengan pasar keuangan tradisional.
Meskipun pada awalnya dimaksudkan sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan ekonomi, Bitcoin tetap dikategorikan sebagai aset “risk-on”, membuatnya rentan terhadap tren pasar yang lebih luas.
Emas, yang sering dianggap sebagai tempat berlindung yang aman, juga menurun sedikit tetapi tetap kurang terpengaruh dibandingkan cryptocurrency.
Sentimen pasar menunjukkan bahwa cryptocurrency dapat menghadapi tantangan lebih lanjut jika pasar tradisional melanjutkan trajektori penurunan mereka.
Analis memperingatkan bahwa tekanan likuiditas selama resesi dapat memperburuk aksi jual dalam aset crypto karena kemudahan likuidasinya dibandingkan dengan investasi lain seperti real estate atau obligasi.